Resolusi 2016: Saatnya Bermentalitas Berkelas Untuk Kaum Muda Muslim Penuh Optimis
Assalammu’alaikum!
Welcome
to the new entries.
Aku
mau posting nih, esaiku yang Alhamdulillah bisa jadi juara 2 lomba esai muslim
yang diselenggarakan Rohis Bontang Community. Semoga bermanfaat ya. Bismillah :)
Tahun 2015 segera berakhir, saatnya
menyambut dan menciptakan euforia fantastis di tahun 2016. Kira-kira, seperti
apa ya cerita kehidupan kita di tahun 2016? Sebagai salah satu cara mewujudkan
berbagai ragam keinginan kita di tahun baru, sebagian orang merencanakan
membuat resolusi. Bukan persoalan yang rumit, namun beragam argumentasi menguar
dari setiap individu, menulis resolusi itu penting atau tidak, sih? Jawabannya
tentu bergantung dari tiap masing-masing individu. Mungkin, banyak yang bilang tidak
penting karena merasa pesimis duluan sama mimpi-mimpinya dan berkata, ‘biarkan saja kehidupan seperti air
mengalir, toh manusia yang merencanakan namun Allah swt yang menentukan’.
Ujung-ujungnya jadi merasa tidak realistis sama mimpinya. Kalau menurut saya
pribadi sih, resolusi itu menjadi hal yang cukup penting secara signifikan
karena sebagai poin acuan untuk lebih mengembangkan diri di tahun yang baru.
Istilahnya harus lebih mengevalusi diri agar merasa lebih baik di tahun yang
baru. Tahun berganti, usia kita semakin berkurang, rugi dong kalau tidak berusaha
mewujudkan mimpi-mimpi kita? Kalau saya boleh saran, sebaiknya membuat resolusi
itu tidak perlu terlalu muluk-muluk, sederhana saja. Misalnya, ingin lebih dekat
dengan keluarga, rajin beribadah dan berolahraga, serta rajin mengaji selepas
shalat. Tidak harus muluk-muluk, seperti keliling dunia atau bertemu Maher Zain.
Kalau misalnya kita yakin bakal terwujud sih tidak apa-apa, karena sekali lagi
itu tergantung dari masing-masing individu. Insya Allah, di tahun 2016 ini
daftar resolusi yang akan saya usahakan agar tercapai. Bismillah:
1)
Lebih
rajin dalam menjalankan ibadah sunnah-Nya yang mungkin di tahun 2015 kemarin belum dijalankan secara
baik,
2)
Bisa
lolos OSN dari kota, provinsi, bahkan insya Allah sampai di tingkat nasional,
3)
Acara-acara
kepanitiaan di sekolah dapat berjalan dengan baik dan hubungannya bisa lebih komunikatif
lagi dengan teman-teman,
4)
Menyempatkan
lebih banyak waktu untuk berolahraga agar menyegarkan pikiran, membuat rileks,
dan sehat jasmani serta rohani,
5)
Bisa
ke Bandung lagi untuk bertemu sahabat baik saya,
6)
Bisa
ikut kegiatan di kampus negeri favorit dan menambah koneksi pertemanan,
7)
Intinya
di tahun 2016, Insya Allah ingin berubah menjadi pribadi yang lebih baik dari
tahun sebelumnya, tidak malas dalam menjalankan perintah-Nya, dan lebih
sholeha. Amin Ya Rabbal ‘Alamin.
Merealisasikan itu semua di tahun mendatang, tentu tidak
semudah menulis dan membayangkannya. Butuh kesabaran, ketabahan, dan usaha
keras dalam meraih hal-hal yang kita inginkan di tahun mendatang. Bisa saja
resolusi kita di tahun 2016 tidak tercapai dan meleset dari hal-hal yang tidak
terduga. La Tahzan, Kawanku. Manusia
bukan makluk sempurna dan percayalah Allah pasti akan menggantinya dengan
sesuatu yang tidak pernah kita duga.
Bisa saja kita gagal peringkat satu di sekolah dan membuat kita sedih, Allah
menggantinya dengan juara satu lomba puisi se-Bontang atau hal lain yang
mungkin tidak pernah terpikir sebelumnya di benak kita. Manusia hanya bisa
bermimpi, berencana, merumuskan, menganalisis, ataupun menerka-nerka sejauh
mana impiannya ada di dekatnya. Jika jauh ia sangat berusaha, jika dekat rasa
usahanya akan semakin dikuatkan.
Jadilah seorang hamba yang tahu akan arah tujuan hidupnya,
jelas apa yang dimau, dan bisa mengukur kemampuannya. Sesungguhnya, Allah swt
sangat tidak suka dengan hamba-Nya yang terlalu berpasrah diri dan malas
merumuskan tujuan hidupnya. Sekarang, berusahalah kita sebagai hamba untuk
mewujudkan resolusi-resolusi yang kita buat, jangan takut gagal, bersedih,
karena Allah selalu tahu dan tidak akan pernah salah dalam berkontribusi
mewujudkan keinginan setiap hamba-Nya. Mungkin kita pernah sangat berharap,
kemudian gagal, sakit hati, bersedih, dan memaki Allah. Instrospeksi dirilah
jika kita merasa seperti ini. Pikirkan, kira-kira kenapa Allah tidak memberikan
ini kepadaku, ya? Apakah Allah takut aku nantinya sombong? Atau Allah akan
memberiku lebih dari ini? Atau mungkin, Allah ingin aku menjadi pribadi yang
lebih sabar menghadapi semua ini? Pikirkan.
Kawanku, Ukhti dan Akhi, Marilah kita ucapkan dengan
sukacita: Assalammu’alaikum, 2016
yang semoga membawa berkah dan selamat tinggal 2015 penuh sejarah.
Berbahagialah dan berdoalah agar segala resolusi yang kita buat dan cita-cita
dalam hidup kita satu tahun ke depan dapat tercapai dan dimudahkan oleh Allah
swt. Semoga kita bisa menjadi seorang muslimin maupun mulismah yang bermanfaat
bagi orang-orang di sekitar kita serta tidak lupa selalu taat dengan apa yang
diperintah maupun dilarang oleh-Nya. Mari kita bermuhasabah dari tahun 2015 dan
mengevaluasi diri kita agar lebih baik di tahun 2016. Carilah apa yang menurut
kita kurang berkenan serta apa yang perlu diperbaiki. Isilah tahun 2016 menjadi
tahun yang bermakna dan saling ber-ukhuwah.
Jangan lupa, tetap jadikan tahun 2015 sebagai pelajaran dan tahun 2016 sebagai
tahun penuh kebangkitan. Allahuakbar!
Al
Isra ( 17 ) : 30
إِنَّ رَبَّكَ يَبْسُطُ الرِّزْقَ لِمَن يَشَاءُ
وَيَقْدِرُ إِنَّهُ كَانَ بِعِبَادِهِ
خَبِيراً بَصِيراً
‘Sesungguhnya Tuhanmu melapangkan rezeki
kepada siapa yang Dia kehendaki dan menyempitkannya; sesungguhnya Dia Maha
Mengetahui lagi Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya.’
-Fatimah Aulia Rahma, SMA Vidatra, Bontang-
Assalammu’alaikum!
Welcome
to the new entries.
Aku
mau posting nih, esaiku yang Alhamdulillah bisa jadi juara 2 lomba esai muslim
yang diselenggarakan Rohis Bontang Community. Semoga bermanfaat ya. Bismillah :)
Komentar
Posting Komentar