Halo Virus Malasku Tercinta..





Sudah lama banget saya nggak menekuni hobi saya yang dulu ‘nempel’ banget sama saya: menulis. Entah semakin kesini, waktu saya tersita dan tenaga saya terkuras habis oleh aktivitas sehari-hari yang sangat klise. Walaupun hanya sekolah saja, rasanya pikiran sudah berat dan bingung untuk menulis apa. Padahal ide yang datang disaat pelajaran nan membosankan begitu terngiang-ngiang tapi tak terealisasikan dalam sepatah apa pun diatas kertas. Lagi-lagi karena alasan capek dan malas. Ya, susah sekali mengubah bad habit yang paling saya benci dari diri saya, malas. Susah makan, susah tidur mungkin ada obatnya. Tapi kalau urusan malas, mood nggak oke, mager (malas gerak), dan kawan lain sejenisnya sudah pasti tidak ada obatnya. Saya berharap sih ilmuwan dapat mencoba meracik obatnya. Setidaknya untuk megurangi bad habit pada diri setiap manusia agar nantinya bangsa ini akan sangat berkembang pesat untuk maju. Ya, semoga saja. Malas mungkin terdengar sebagai hal yang manusiawi tapi saya sangat benci dengan sifat ini. Benci, tapi susah dihilangkan dari kebiasan. Ibarat kita mencintai atau menyukai seseorang, susah dilepaskan dari ingatan kita walau kita tau orang yang kita sukai itu tidak baik untuk kita *eaa (sumpah ngaco banget saya ngomongnya). Kembali ke topik, malas merupakan hal buruk yang sampai saat ini nggak ngerti kenapa suka datang disaat hal yang sangat krusial dan susah banget dihilanginnya kecuali oleh diri kita sendiri dengan niat yang harus strong banget. Pernah nggak ngerasa tiba-tiba males padahal besok mau ada ujian praktik? Pernah nggak mood ngerjain tugas padahal tugas numpuk kayak gunung dan kudu besok dikumpul? Ya, itu semua karena virus malas! Saya sampai sekarang nggak ngerti kenapa malas selalu datang disaat lagi genting-gentingnya. Sifat manusiawi kata orang, tapi datangnya nggak tepat. Rasanya pengen ngomong sama si virus malas kayak gini, “Eh malas pending dulu dong datang ke jiwa ragaku. Besok aku ada quiz nih. Weekend aja datengnya, kita males-malesan.” Gokil nggak tuh? Btw buat ngilangin rasa malas itu memang nggak ada obat mujarabnya, satu-satunya cara cuman diri kita sendiri bagaimana kita menanggapi ketika rasa malas datang dan kumpulkan niat untuk mengusirnya. Nggak mau dong si virus malas ini menang menguasai kamu? Itu artinya impianmu nggak bisa terwujud karena kamu doyan nempel sama si virus malas ini. Nggak mau kan punya masa depan suram karena jiwamu terkuasai virus malas? So, dari sekarang say big no deh sama malas. Memang susah banget nget dan jujur saya pun juga belum bisa ngalahin rasa malas tapi yuk kita usaha bareng sedikit demi sedikit mengurangi rasa malas. Malas datang akibat kejenuhan kita terhadap sesuatu, so kalau pikiran kita jenuh stop dulu sebentar terhadap aktivitas kita yang menjemukkan, cari aktivitas lain yang bikin otak dan hati kita bisa sinkron dan happy, baru habis lanjutin deh aktivitas kita. Jangan kelamaan stopnya, ntar si malas makin betah lengket sama kamu. Kalau perlu bilang deh sama diri kamu sendiri, “Hai, Jiwa ragaku. Kalau si virus malas datang menghinggapiku, tolong kuatkan ya. Usir dia agar tak mengangguku. Aku harus sukses dan malas tak boleh menang dariku.” Kalau kamu merasa malu bilang gitu yang penting kuatin deh niat kamu buat ngusir rasa malas. Mimpi doang sih anak bayi umur lima tahun juga bisa, tapi membuat mimpi terealisasikan itu memang banyak likunya minta ampun. Kalau komitmen kamu nggak kuat, kamu nggak punya jiwa strong kayak baja, dan kalah sama malas yaa makin susah deh sukses tercapainya mimpi kamu. Be a struggle! Memulai lah pelan-pelan dan tidak terburu-buru, komitmen yang kuat, dan percaya kamu bisa sukses untuk impian kamu. Kalau kamu bisa ngelewati rasa malas yang menghampiri demi usaha cita-citakamu, insya Allah deh impian kamu datang menghampirimu. Ingettt aja deh, usaha keras tidak akan mengkhianati. Mengusir rasa malas mungkin terdengar sederhana, namun butuh komitmen yang kuat untuk mengusirnya. So, yuk bareng kita sukses dan kalahkan rasa malas. Buat apa sekarang males-malesan, ntar nyesel di akhir, right? Hi, All teenagers!  Please give up and shine your day with your best effort to be a winner! Keep spirit and say bye to be lazy!

Spirit Cheers,
-Fatimah Aulia Rahma, 15 years old-





Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hello, Girl! Sudah Puas Dengan Kecantikanmu?

Resolusi 2016: Saatnya Bermentalitas Berkelas Untuk Kaum Muda Muslim Penuh Optimis