Fatimah Aulia Rahma

Every woman always do something make her most beautiful. That’s so true, right? Dari ujung rambut sampai ujung kaki, apapun segala macam treatment dilakukan semata-mata untuk kecantikan. Biar bisa dibilang cantik, katanya. It’s okay dan sangat wajar kedengarannya. One day, I ever ask my classmate. She is my girl-friend. “Are you proud with your beautiful right now? I mean, proud of yourself? ” And she answered, “No. I feel so bad and I’m not beautiful than all girls.” And other teenagers girl, I’m sure that they are not confident with theirself. Remember, Girls! Setiap perempuan dilahirkan dengan kecantikan yang berbeda-beda. Kita semua cantik, nggak ada yang jelek. Dan kecantikan kita nggak bisa dibanding-bandingkan dengan yang lain. All of you have different beauty with the other . Dan hidup bukan untuk perbandingan. Apakah definisi cantik menurutmu harus cantik, pintar, seksi, gaul, dan pupuler?  Apakah harus seksi seperti model Victoria Secret atau model Majalah Vo

Sudah lama banget saya nggak menekuni hobi saya yang dulu ‘nempel’ banget sama saya: menulis. Entah semakin kesini, waktu saya tersita dan tenaga saya terkuras habis oleh aktivitas sehari-hari yang sangat klise. Walaupun hanya sekolah saja, rasanya pikiran sudah berat dan bingung untuk menulis apa. Padahal ide yang datang disaat pelajaran nan membosankan begitu terngiang-ngiang tapi tak terealisasikan dalam sepatah apa pun diatas kertas. Lagi-lagi karena alasan capek dan malas. Ya, susah sekali mengubah bad habit yang paling saya benci dari diri saya, malas. Susah makan, susah tidur mungkin ada obatnya. Tapi kalau urusan malas, mood nggak oke, mager (malas gerak), dan kawan lain sejenisnya sudah pasti tidak ada obatnya. Saya berharap sih ilmuwan dapat mencoba meracik obatnya. Setidaknya untuk megurangi bad habit pada diri setiap manusia agar nantinya bangsa ini akan sangat berkembang pesat untuk maju. Ya, semoga saja. Malas mungkin terdengar sebagai hal yang manusiawi